Jumat, 13 November 2009

Sampah (Waste)

Sampah di sekitar kehidupan kita
Sumber: http://mycleanreef.org/sampah-di-sekitar-kehidupan-kita/



Dalam beraktivitas sehari-hari, kita pasti mengeluarkan sampah. Dari pagi hari saat sarapan pagi hingga malam kita akan pergi tidur. Sampah yang kita hasilkan tidak hanya berasal dari makanan serta bungkusnya, tapi juga dari berbagai aktivitas yang kita lakukan.

Ada sampah kertas, botol/gelas plastik, kantong plastik, kaleng, dsb.
Selain itu, seluruh benda yang kita gunakan, baik itu tas, sepatu, baju, kacamata, komputer, bahkan sampai mobil pada akhirnya akan menjadi sampah. Lucunya, kita selalu berpikir bahwa:

1. ketika sampah sudah dibuang ke tempat sampah di luar rumah (atau malah ke jalanan), maka masalah selesai.
2. Setelah sampah dibuang, kita pun bisa kembali menghasilkan sampah.

Walau gaya hidup kita sangat akrab dengan membuang sampah, tapi sedikit sekali diantara kita yang mau berpikir:

1. Apa yang terjadi dengan sampah kita setelah dibuang ke luar rumah? Apakah seluruh sampah tersebut langsung hilang ditelan bumi, setelah kita buang jauh?
2. Apa jadinya jika kita dan seluruh warga kota terus menghasilkan sampah? Apakah lahan di kota akan cukup menampung seluruh sampah kita?

Tak disadari, di berbagai kota besar di Indonesia, sampah menjadi semacam bom waktu yang sewaktu-waktu meledak ke permukaan. Saat banjir menghadang, akibat meluapnya aliran sungai yang tersumbat oleh timbunan sampah; atau saat TPA setempat sudah tidak dapat lagi menampung sampah warga kota, baru deh kita mulai menyadari keberadaan sampah.


www.dml.or.id/dml5/images/stories/sampah.jpg

Lalu, apakah ada yang bisa kita lakukan untuk ikut mengatasi masalah sampah?

1. Tidak membuang sampah ke pantai atau ke laut
2. Membuang sampah di tempatnya atau membawa sampah tersebut pulang, jika tidak menemukan tempat sampah.
3. Tidak membuang sampah ke parit, kali dan sungai, karena semuanya akan berakhir di laut.
4. Membawa botol minuman dan tempat makan sendiri untuk mengurangi sampah dari barang jajanan.
5. Mengurangi penggunaan kantong plastik untuk mengurangi jumlah satwa laut yang mati akibat sampah plastik.
6. Menegur orang lain yang terlihat membuang sampah sembarangan.
7. Memungut sampah yang kita temukan saat berenang di pantai.
8. Mengajak teman/keluarga untuk ikut menjaga pantai dan laut agar tetap bersih.
9. Mendorong pihak pengelola pantai untuk menyediakan banyak tempat sampah di sepanjang pesisir pantai.

Selain itu, hal lain yang bisa kita lakukan untuk mengatasi sampah adalah dengan:

Pilah sampah
Sampah pada umumnya terbagi dalam 2 jenis, yaitu:
A. Sampah organik
Yaitu sampah yang mudah hancur karena terurai oleh mikroba di tanah. Contohnya:
• Sayuran
• Sisa roti
• Buah beserta kulitnya
• Bubuk teh dan kopi
• Kulit telur
• Sampah kebun



B. Sampah Anorganik
Yaitu sampah yang perlu puluhan hingga jutaan tahun agar bisa hancur terurai. Contohnya:
• Kertas
kertas koran, majalah bekas, kertas kemasan, brosur, struk ATM/karcis parkir/karcis tol, kalender bekas, dll.
• Plastik & Styrofoam
kantong plastik, botol air mineral, ember pecah, botol sabun, plastik kemasan, toples plastik, styrofoam kemasan, dll.
• Logam/metal
kaleng minuman, kaleng biskuit, dll.
• Gelas/kaca
botol minyak wangi, botol obat, piring/gelas pecah, toples kaca,



Setelah sampah kita pilah-pilah, lalu selanjutnya bagaimana?

- Untuk sampah organik, bisa dibuat kompos. Untuk tahu cara mengompos, lihat di sini (link ke ’lakukan pengomposan & tips mengompos’)
- Untuk sampah anorganik, kirim sampah di rumah kamu ke sini (link ke ’akan dibuang kemana sampah di rumah kita?’)


Lakukan pengomposan



Sekitar 70% sampah rumah tangga di Denpasar merupakan sampah organik (Bali Fokus). Dengan mengompos sampah dapur, maka kita telah mengurangi sekitar separuh sampah di rumah yang dikirim ke TPA.

Keuntungan mengompos adalah kompos yang sudah jadi bisa digunakan untuk bercocok tanam, menyuburkan tanah di sekitar rumah.

Tips mengompos:

Ada berbagai cara untuk mengompos sampah dapur, diantaranya adalah dengan menggunakan metode Keranjang Takakura. Mau tahu apa itu Keranjang Takakura dan bagaimana cara menggunakannya, silakan download di sini. (download materi dari Kebun Karinda)



Pengolahan Sampah Mandiri
http:// //windhar.wordpress.com




Bagan pengelolaan sampah mandiri, semuanya berawal dari sampah rumah tangga.

Penjelasan gambar

1. Pemilahan dilakukan sejak dari rumah tangga, yaitu dengan 3 kantong tempat sampah. Setiap rumah tangga memisahkan sampah sesuai jenisnya seperti sampah plastik, kertas dan kaca logam. Plastik sachet minuman, snack dan refill bisa didaur ulang menjadi kerajinan seperti tas, dompet, topi, tempat koran, dll.

2. Sedangkan sampah organik rumah tangga dimasukkan dalam gentong/ drum komposter. Nantinya, sampah yang sudah menjadi kompos ini dapat dijual.

3. Setelah sampah pemilahan di rumah penuh kemudian dibawa ke drum/ tong sampah sesuai jenisnya. Kemudian dari drum/ tong sampah tersebut nanti diangkut petugas dibawa ke TPS

4. Di TPS, sampah yang sudah terkumpul disortir, packing dan dijual. Hasil penjualan untuk biaya operasional dan sisanya masuk kas kampung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar